A letter to each of Mencuri Raden Saleh’s (2022) characters. Written wholeheartedly.
Sarah
Besi baja juga bakal kalah kalau disaingin sama kekuatanmu, Sar.
Lawan kamu di tiap ajang lomba jadi saksi pernyataan di atas. Dan kalau aku seorang dukun penerawang, aku yakin di kepala mereka pasti isinya: ‘I wonder if anything ever beats her down.’
I don’t know. Life, perhaps?
Dihantui ekspektasi, dirundung harapan yang kamu sendiri tak tahu langkahmu cukup kuat ‘tuk menggapainya. Maka kamu kepalkan tanganmu sekali lagi, menarik mundur bahu yang ketara letihnya. Kau raup semua tanggung jawab yang tak seharusnya kamu miliki, memapahnya tanpa tahu bahwa kakimu sendiri ikut limbung karenanya.
Aku ingin kamu tahu bahwa di antara retak keramik lantai dan surat-surat tagihan yang selalu datang, ada tempat untuk menjadi lembut. Untuk melepaskan baju zirah yang entah berapa lama kamu panggul. Untuk menjadi putri dari seorang ibu dan cucu dari seorang nenek. Ada ruang untukmu menangis dan tidak menjadi ‘kuat’, barang sekali saja.
Akan selalu ada celah untuk menjadi lemah.
Semoga perlahan kamu bisa melepas apa yang kamu tidak kuasa. Semoga kamu capai titik kala satu-satunya harap yang kamu junjung adalah milikmu sendiri.
Melembutlah, dan dunia ‘kan merengkuhmu.
Sincerely,
Your #1 fangirl.
