A letter to each of Mencuri Raden Saleh’s (2022) characters. Written wholeheartedly.
Gofar
Yang setuju Gofar best brother angkat tangan!
Nah, tuh. Banyak, kan? Makanya, aku ingin kamu percaya bahwa apa yang kamu lakuin dari dulu sampai sekarang itu sudah lebih dari cukup. Tahun-tahun dimana kamu rela berdarah-darah untuk memberi Tuktuk semua yang dia inginkan. Bahkan waktu Tuktuk sedang kobam lagu Ambilkan Bulan Bu, kamu juga pasti kepikiran tangga di bumi belahan mana yang cukup tinggi untuk rebut sang purnama dari bintang-bintangnya.
Far, kamu bisa berhenti berkata maaf. Kamu telah berkorban terlalu banyak untuk menghujamkan kesalahan demi kesalahan pada dirimu sendiri. Dunia — aku camkan — dunialah yang berhutang maaf padamu karen telah semayamkan beban sebanyak itu di bahumu. Tempalah apa yang kamu mampu, dan jangan risau bila satu-dua terlepas dari genggamanmu.
Barangkali Tuktuk juga ingin melihatmu menyayangi diri sendiri.
Tidak apa-apa rehat sejenak. Ingatkan dirimu bahwa kamu juga manusia. Layaknya otomotif tempatmu berkutat sepanjang hari, sungguh tak apa ambil beberapa waktu untuk isi tenaga. Agar kamu dapat melangkah maju lagi, sedikit lebih dekat dengan angan dan mimpi.
Semoga kamu bisa melihat seberapa jauh kamu telah berjuang. Semoga dunia kelak merayakanmu sebagaimana kau rayakan ulang tahun Tuktuk dengan lilin dan topi buatanmu.
Melambatlah, dan dunia ‘kan luangkan waktunya untukmu.
Sincerely,
Aku yang volunteer jadi adikmu.
